Enak loh guys. Gaperlu pake AC.
Mumpung belakangan ini gua lagi sangat amat
First of all, mengapa gua kasih judul post ini dengan "Galau dan Produktivitas. Searah?"
Sebenarnya bukan permasalahan judul. Tapi memang gua sempet kepikiran tentang hal ini. Bahkan gua sempet ngasih survey random ke group LINE yang berisi 9 orang yang berisi gua dan temen-temen gua.
Sebenernya ada 10 members guys, cuma gua pake 2 account gitu jadi aslinya cuma 9 orang.
Loh kok out of context. Abaikan.
Inilah screenshot dari apa yang gua tanyakan:
Nama Grup disamarkan karena dipercaya memiliki efek samping bagi yang melihat.
Diyakini dapat memberikan efek belekan yang berkepanjangan.
Bahasan inti dari tulisan ini adalah seperti yang ada di gambar diatas guys. Ketika kita galau, kita cenderung jadi lebih produktif karena imajinasi kita somehow lebih jalan dan kita jadi punya banyak ide untuk membuat suatu karya. Menurut kalian bener atau engga?
Gua yakin pasti pandangan orang berbeda-beda, kalo gua survey ke lebih banyak orang, mungkin bisa 50%-50% suara antara yang setuju dan yang enggak. Tapi kalo kalian tanya pendapat gua pribadi, gua setuju atas statement gua sendiri.
Sebelum gua lanjutin, gua akan sedikit mempersempit konteks biar pada ga salah paham. Produktivitas yang gua maksud disini ada produktivitas dimana seseorang membuat karya seni. Misalnya gambar. Gambar apapun itu mau gambar grafitti, gambar typography (bener ga tulisannya?), atau bahkan gambar
Tukang jualan baskom komplek gua juga tau kalo lagi galau, mood kerja pasti jeblok.
Nah, gua akan jabarin alasan gua kenapa gua setuju dengan statement ini. Pertama, gua kalo lagi galau pikiran gua suka kemana-mana. Gua sering memikirkan hal yang lebay, yang sebenarnya hampir gamungkin buat terjadi gitu. Gua orangnya nethink-an fyi.
Misalnya ketika gua punya pacar nih, nah suatu waktu pacar gua ini seharian gak ngabarin gitu. Kan gua gatau jadinya dia ngapain aja di hari itu. Mulailah penyakit nethink gua kambuh. Kemudian gua berasumsi yang enggak-enggak. Mungkin akan muncul pikiran 'gimana kalo ternyata cewek gua jalan-jalan ke hutan, terus ketemu nenek-nenek, terus dikasih makan apel, terus apelnya dimakan, terus ketiduran, terus gabangun-bangun, terus gajawab chat gua, terus jadi sleeping beauty, terus...."
Kayak gitu kan lebay ya,
Tapi pacar gua emang cantik sih, gaheran nenek sihirnya ngiri. HAHAHAHAHAHA.
Nah nethink yang kayak tadi itu kembali lagi ada hubungannya sama imajinasi, dimana imajinasi ini adalah 'bahan mentah' yang nantinya bisa dibentuk menjadi sebuah karya. Karena terkadang, ketika kegalauan gua memuncak tidak terbendung, gua memerlukan suatu tempat dimana gua bisa melampiaskan baper tu de meks gua tadi. Jadilah gua lampiaskan, gua tuangkan menjadi sebuah karya. Contohnya adalah tulisan ini sendiri, yang gua buat ketika gua lagi ngerasa kesepian dan gabut total.
Cover 'Photograph' yang ada di instagram gua pun, juga salah satu contoh karya gua yang gua buat saat keadaan gua lagi down banget. APAH? BELOM LIAT COVERNYA? Yaudah diliat dulu disini.
Padahal menurut gua, cover Photograph adalah karya gua yang paling niat loh. Kzl.
Selain untuk tempat pelampiasan, karya-karya gua biasanya juga gua gunakan sebagai 'kode' buat orang tertentu. Contohnya adalah Photograph yang tadi, dimana dalam cover itu gua ingin menyampaikan pesan tersirat gitu. Jadi multifungsi. Jadi meskipun kalau misalnya kode gua ga tersampaikan, 'kode' gua masih bisa dinikmati orang lain sebagai karya musik. Toh guanya sendiri juga jadi merasa lega setelah bisa melampiaskan. Seperti yang udah gua jelasin di tulisan gua sebelomnya guys, tentang role baru gua sebagai penyanyi untuk melampiaskan apa yang gua rasain, dan sebagai pelipur lara.
HAH? BELOM LIAT JUGA? Yaampuuunnnn: nih baca nih
Jadi gaada ruginya gua bikin karya pas lagi galau. Gua bisa jadi lebih produktif, dan bisa mengasah baik skill musik gua, maupun skill video editing gua. Nothing to lose.
Hell yeah.
Galau tuh pasti menghampiri setiap manusia guys, tanpa terkecuali. Baik itu seorang petani, astronot, emak-bapak lo, emak-bapak gue, emak-bapaknya bapaknya tetangga gue, bahkan Sapri yang sering main pesbukers pun pasti pernah galau. Dan gua sebagai cowok pun harus mengakui kalau gua pernah galau, bahkan nangis tentang hal-hal yang kurang penting. Dan meskipun galau cenderung ngasih dampak negatif lebih banyak, bukan berarti galau itu gabisa ngebangun dan membuat kita jadi lebih baik. Kadang gua jadi bisa merenungkan tentang kenapa sih gua galau? Salah apa sih yang gua buat? Atau, gimana sih cara keluar dari kondisi yang kayak gini?
Semacam itulah.
Oiya, satu hal lagi yang gua percaya. Bahwa yang bisa nyembuhin kita dari penyakit galau itu cuma waktu. Nah lama-sebentarnya itu baru kita yang menentukan.
Sekarang tinggal menentukan pilihan.
Gua akan memilih untuk berhenti ngumpet dibalik bantal tidur gua, kemudian gua bangun dari tempat tidur dan memulai karya-karya gua yang baru. Ini pilihan gua yang gua tau pasti akan sulit untuk memulainya.
Sekarang tinggal kalian. Apakah kalian akan tetap 'mengunci' diri kalian sendiri di tengah kegalauan, atau membantu 'sang waktu' untuk mempercepat 'pemulihan' batin kalian?