How I Celebrate my New Year

24 Desember 2015

Gua nyampe di bandara sekitar jam 5 sore waktu Jogja. Dan sialnya, udah gua nyampenya kecepetan, ternyata pesawat gua delay juga sampe jam 20:30. Jadilah gua melewatkan misa malam natal dan malah merenung mondar-mandir layaknya seorang anak ilang di bandara, sambil nyemilin snack yang gua beli di minimarket bandara dan earphone terpasang di kuping gua.

Kesel sih, padahal flightnya cuma dari Jogja ke Jakarta, tapi bisa delay satu setengah jam. Disela-sela waktu gabut gua di bandara, gua merenungkan banyak hal, termasuk tentang bagaimana gua akan merayakan tahun baru. Gua teringat kalo band gua 4WD dipanggil untuk mengisi acara tahun baruan di gereja. Nah masalahnya ini udah H-7 dan kita belum latihan sama sekali untuk bawain 2 lagu yang akan kita mainkan. Bahkan kita gatau bakal latian kapan soalnya jadwal liburan kita emang beda-beda. Akhirnya setelah hiruk-pikuk dan ketegangan yang terjadi di rapat online anak-anak 4WD di Line, diputuskan kita bakal latian tanggal 30. Pas H-1 perform.

Berasa pro.

26 Desember 2015

Natal gua lewatin dengan biasa-biasa aja. Seharian gua gabut kemudian sorenya gua pergi ke gereja.
Udah Gitu aja.
Sedangkan tanggal 26 ini gua reuni kecil-kecilan sama temen komplek gua yang udah pada melancong ke seluruh penjuru Jawa dan Singapura. Selain melepas kangen, kita juga buat beberapa challenge yang akhirnya membuat gua menyesal. Pasalnya, tanggal 26 ini adalah malam terakhir gua tidur dirumah sebelum besoknya harus pergi retret sama anak-anak Antiokhia. Nah malem ini gua sama anak-anak so7 (Jerry, Albert, Andre, Frans, Rayo, dan Nano) cabut ke basecamp kita kalo nongkrong, yaitu di ropang paramount.

Antiokhia itu apa? so7 itu apa? Gausah dipikirin ya dek. Emang gua ini tergabung di banyak kelompok. HAHAHAHAH

Singkat cerita, Albert si pencetus challenge pun bikin dua challenge yang akan kita mainin malem ini. Yang pertama kita akan main kartu, dan 2 peserta dengan kekalahan terbanyak akan makan indomie (1 dibagi 2) dengan jumlah cabe yang sama dengan total kekalahan. Pada akhirnya, si pencetus Albert kalah sebanyak 5 kali, dan Frans 3 kali. Jadilah mereka makan indomie dengan 8 cabe.

Untung gua ga kalah. Gua gamau menghabiskan waktu retret gua bolak-balik wc gara-gara mencret.

Di geng kita, emang udah kutukannya kalo ada seseorang yang bikin challenge, pasti orang itu juga yang kalah. Dan banyak contoh terjadi pada Albert. Kasian emang. Cuma dia ga kapok sih, ya biarin aja~
Challenge kedua di malam itu, kita pesen roti bakar. Namun bukan sembarang roti bakar. Kita minta 'special topping' gitu sama masnya.

"MAS! Pesen roti bakar tapi dalemnya pake sambel sama kecap ya. Toppingnya kasih keju aja" - Jerry Pascalis, 18 tahun menuju 19.
Oh, toppingnya gitu doang ternyata, ga berat-berat amat lah pikir gua. Namun semua pikiran santai itu berubah saat Albert bangun dari kursinya, nyamperin meja lain yang kosong, terus ngeborong garem, lada, sama sambel dari meja lain. Dan gua sadar kalo gua telah menyesal kalo gua pikir bisa ngelewatin challenge ini dengan mudah.
Roti pun tiba, dan dengan semangat Albert 'menghias' roti yang udah buruk itu menjadi lebih buruk. Sekarang gua udah gabisa liat bagaimana rupa roti itu lagi. Yang bisa gua liat adalah lautan garem dan lada yang ada di atas roti bertopping keju itu. Ngeliat aja udah mau muntah, apalagi gua makan.
And the game began.
Kita main kartu lagi, kali ini kita main 'Kartu Setan' dimana inti dari permainan ini adalah mencocokkan kartu. Susah sih jelasinnya.
Pokoknya yang kalah harus makan sepotong dari roti gak berbentuk tadi. Roti tersebut dipotong menjadi 9 bagian, yang berarti kita akan main sebanyak 9 ronde. Tadinya. Cuma akhirnya kita cuma main 6 ronde. Dimana yang kalah di tiga ronde terakhir harus makan 2 potong. Gua selamat selama 5 ronde pertama. Tapi gak di ronde 6. Dan yang lebih sialnya, potongan terakhir yang tersisa di roti tersebut adalah potongan roti di bagian tengah, dengan isi toppingnya paling 'mewah' dibanding yang dipinggir-pinggir.

Gausah nanya. Gua langsung muntah di gigitan pertama.
Singkat cerita, gua pulang dengan asin-pedas tak terbantahkan di lidah gua. Maknyus. Lalu gua ga langsung tidur, tapi packing buat persiapan retret.

29 Desember 2015

We had so much fun. Mini Weekend Antiokhia yang berlangsung selama 3 hari 2 malam pun selesai, dengan gua keluar dengan jabatan dan tanggung jawab yang baru. Gua terpilih sebagai Palu buat periode 2016 bersama dengan partner gua Cisca sebagai Bulunya. Palu Bulu tuh apa sih?
Temukan jawabannya di Antiokhia ya!
1-3 Juli di Puspanita, Bogor. Pendaftaran bisa langsung chat gua aja ;)

LAH MALAH PROMOSI DAH

Singkat cerita gua pulang kerumah untuk beristirahat dan menghabiskan sisa hari selasa itu dengan ngebo. Udah.
Ini Palu-Bulu lagi mimpin rapat. Bukan. Bukan yang dibawah kok.

30 Desember 2015

Hari ini merupakan hari kelam gua menjelang tahun baru. Diatas gua udah bilang kan kalo tanggal 30 ini 4WD bakal latihan buat yang pertama dan terakhir sebelum performance besok? Nah latiannya sih emang jadi. Namun ada suatu hal yang diluar dugaan. Bassist gua ternyata baru aja melakukan tur naik motor ke anyer, dari tanggal 29 dan baru balik tanggal 30 malem. Dan dia mengeluh badannya sakit semua sehingga harus absen di event yang tinggal SATU HARI LAGI.

Fucked up kan? Tapi tenang gua pro. HA!

Kita latihan ber-empat dengan dibantuin oleh temennya Visma (Drummer gua) untuk ngisi bassist sementara. Tapi tetep aja, keputusan akhir kita akan melakukan performance bsesok hanya bertiga. Rotasi pun kita lakukan di band.
Aslinya : Vico-Vocal/Rhythm Guitarist. Vito-Lead Guitarist, Dhani-Bassist, Visma-Drummer.
Menjadi: Vico-Guitar, Vito-Bass, Visma-Drum
Untung Vito bisa mendalami role sementaranya dengan baik. Kalo engga mah ya wassalam untuk reputasi 4WD.

The Show must go on kan?

31 Desember 2015

Today is the day! Mari kita tutup tahun 2015 dengan sukacita! #yeameh
Sekitar jam 12 siang gua sama Vito sampe gereja buat melakukan check sound. Visma? dia dateng belakangan gara-gara ketiduran.
Baru juga semangat nulis, jadi males lagi nginget kejadian itu. Bruh.
Dengan persiapan yang sangat kurang, kita melewati cek sound dengan sangat amburadul. Jadilah gua pulang untuk tidur istirahat bentar, kemudian gua bersiap-siap sekitar jam 6an. Gua sengaja berangkat lebih awal karena gua tau ini malam tahun baru, dan akan macet. Tapi ternyata gua salah.
Gua perform jam 10, sedangkan gua udah sampe di BSD jam 6:30. Jadi selama sekitar 2 setengah jam gua mondar-mandir bareng 'cememew' gua, tanpa arah dan tujuan. Ga sepenuhnya tanpa tujuan sih. Gua berangkat ke rumah temen gua pada akhirnya untuk bantu mempersiapkan peralatan BBQ. Pasalnya, gua memang udah berencana untuk menghabiskan malam tahun baru bareng temen-temen gua ini. Jam 9 gua balik ke gereja untuk persiapan perform. Gua sama Vito dateng tepat waktu. Vismanya ilang.

Seperti biasa.

Tanpa gua duga, rundown acara berjalan lebih cepet, dan gua harus naik ke atas panggung jam 9.30, sementara Visma belom nongol batang hidungnya. Kan taik ya.
Kepanikan gua berakhir 10 menit setelah gua dipanggil ke atas panggung. Visma pun nongol dengan santainya pake jaket varsity dan jeans 3/4. Terlihat seperti anak layangan sangat siap untuk menjajal panggung.
Di panggung, dengan persiapan YANG SANGAT AMAT SEDERHANA, kami membawakan dua buah lagu. Yang pertama adalah Livin on a Prayer yang dipopulerkan oleh Bon Jovi tahun 1994. Dan yang kedua kita membawakan hits dari Sheila on 7 berjudul Melompat Lebih Tinggi. Dan atas kuasa Tuhan, somehow kita bisa memberikan performance yang rapi dan menurut gua pribadi sih bagus (diliat dari latihan yang cuma sekali. Itu pun berantakan latiannya). Nih kalo mau liat penampakan kita-kita lagi manggung.
Kalo lu mau nanya Vito mikir apa sampe harus nengok atas gitu, tanya langsung ke orangnya. Gua gatau apa-apa.

Dan kita pun disambut hangat oleh applause dari para penonton yang gua taksir sekitar 150 orang. Lumayan rame emang. Cuma gatau kenapa, semakin rame audiencenya, semakin semangat juga gua jadinya. Mungkin gua seneng jadi pusat perhatian. Ciat!
Selesai bawain lagu Sheila on 7, kita pun turun panggung. Vito sam Visma turun duluan, sementara gua masih jingkrak-jingkrak dipanggung gajelas, cabut-cabutin kabel efek gitar gua, padahal MC lagi bawain acara. 
Bodo amat. 
Gua repot sendiri.
Dibawah panggung pun gua lega karena performance kita ga jelek-jelek amat lah. Kemudian kita bertiga foto gitu, biar kayak anak hitz. Gapake lama setelah itu, gua pun pamit sama Visma dan Vito, dan juga ke panitia yang udah manggil band gua, sekedar ngucapin terima kasih gitu, lalu kemudian bergegas ke rumah temen gua untuk acara BBQan.

Takut kehabisan makanan. Anak D'Bijish kalo makan memang terkenal kalap.

Dan ketakutan gua pun ga salah. Sampe di sana gua liat dagingnya udah sekarat, tinggal dikit. Tapi masih mending daripada kehabisan sama sekali. Kemudian kita bercanda-bercanda dan main gitu layaknya anak muda. Ah ga pengen cepet-cepet tua rasanya. Di tahun 2016 ini gua akan menginjak umur 19 tahun, dimana hanya tersisa satu tahun lagi sebelum gua berkepala dua. Time flies dude.
Sampai akhirnya sekitar 23:45, which means 15 menit sebelum ganti tahun, kita semua pergi ke taman yang ada di komplek itu. Cukup gede tamannya. Cukup buat maenan kembang api 3 geng sekaligus.
Tanpa disadari, waktu menginjak 00:00 dengan sangat cepat. Tahun 2016 telah resmi datang. Yah begitulah, gua juga bingung gimana cara ngungkapin perasaan gua waktu itu dalam bentuk kata-kata. Yang pasti gua seneng banget. Gua saling salam-salaman sama temen-temen gua. Sekitar 20 orang lah. 
Gempor.
Dan kebetulan hampir semua dari kita adalah Antiokhers, akhirnya kita memutuskan untuk berdoa di tengah taman sambil membentuk lingkaran dan berpegangan tangan. Dan gua memimpin doa pertama di 2016. Sweet kan? MAKANNYA JOIN ANTIOKHIA!
Ini foto kita menyambut suasana tahun baru.
 Rame ya? Hayo guys, gua keliatan ga?
Memorable. Iya gua tau gua hampir ga keliatan.

Tahun baru bisa kita anggap sebagai awal yang baru untuk memulai dan menata hidup kita dari awal. Makanya orang pada bikin resolusi, meskipun banyak yang gagal dalam komitmen mereka sendiri. Di tahun yang baru ini, ada 366 kali kesempatan kita untuk melakukan sesuatu yang memorable. Menyenangkan dan ga terlupakan, dan tentunya gabisa dibayar dengan uang sekalipun. Gua harap kita-kita semua bisa jadi pribadi yang lebih baik aja di tahun ini. Ga muluk-muluk, gua juga ga bikin resolusi apa-apa kok. Gua akan coba buat lebih menjadi diri sendiri aja. See you guys!

2 comments:

Vigilio - How to Be Human Lyrics

  Am D G Em I used to be a boy who grunt every here and there Am D G Masked on for seven days a week Am D G E Tired to div...